Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan
menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan,
anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah
yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam,
anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi.
Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda.
Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan.
Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai
hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada
anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan
pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika
mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik
pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh
keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian,
bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai
elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah,
anda tak kan menjadi seseorang yang sejati.

Kalau Kau tak sanggup menjadi Pohon yang tumbuh perkasa dipuncak bukit….

JadiLah Kau Pohon Peneduh di tepi Jalan Raya yang menaungi Pejalan Kaki dari sengat Mentari siang…

Kalau Kau tak sanggup Menjadi Pohon Peneduh ditepi jalan Raya..

JadiLah Semak belukar di tanggul sungai yang akarnya jauh tertanam ke dalam tanah…

Kalau Kau tak sanggup menjadi semak belukar ditanggul sungai…

Jadilah bunga Bakung disudut ladang yang berbunga diam-diam di musim kemarau maupun di musim Penghujan

Kalau Kau tak sanggup menjadi bunga bakung di sudut ladang…

Jadilah rumput kecil yang tumbuh di jalan setapak menuju mata air kehidupan…

karna tak semua harus menjadi besar, tegar, dan perkasa…

satu kapal tak mungkin dua nahkoda dan nilai hidupmu tidak di tentukan oleh besar kecilmu…

Tetapi oleh makna yang kau Berikan kepada kehidupan….

by: Bang Wahid ’98

Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air. Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman. Sebaiknya (more…)